Harus Punya Semangat M.A.U

JUMLAH pengangguran kian merebak, kebanyakkan hal ini dikarenakan suatu sifat  seseorang yang lebih banyak mendominisasi pada kehidupan dirinya.  Suatu sifat yang kita kenal sebagai sifat “malas”. Dimana beberapa  tahun ini justru banyak menimpa beberapa kalangan peserta didik setingkat perguruan tinggi (kuliah).
Apa sebenarnya yang salah?  Benarkah ini sepenuhnya kesalahan pemerintah yang terlalu menekan biaya pendidikan? Ataupun juga apa benar dunia pendidikan di negara yang amat kita banggakan ini terlalu mengabaikan dengan yang namanya  pendidikan? Seperti halnya segelintir pakar pendidikan mengatakan, dunia pendidikan kita memang tidak mampu menghasilkan anak didiknya yang mampu untuk benar-benar siap pakai di lapangannya langsung?.
Banyak yang beranggapan gelar atau pendidikan itu tidaklah terlalu di-urgensikan. Tapi yang paling di prioritaskan adalah suatu pengalaman. Karena ada pepatah yang mengatakan “ Pengalaman adalah guru yang paling baik”.
Benar sekali bunyi pepatah tersebut, karena tercetus isi-nya seperti itu juga bukan sembarangan. Karena ada suatu proses hiduplah, pepatah itu bisa menjadi sebuah kata mata mutiara yang cukup menggugah motivasi hidup. Tidak semuanya yang kita pandang dan kita dengar itu adalah benar. Dan pola-pola fikir seperti ini yang harus kita sedikit berikan polesan dengan kalimat “hellow...... jangan mikir yang dangkal seperti itu doooonk!!”.
Sangat bangga ketika mendengar sebuah argumen yang sering tercetus bahwasanya sangatlah tidak penting meraih suatu nilai yang baik di jenjang pendidikan yang sedang di  jalankan. Pengalaman dan link person  adalah yang terbaik daripada itu semua. Apa ini hasil yang di harapkan dari para pahlawan perjuangan kita yang telah bersusah payah memenangkan negara kita yang hanya mengandalkan seuntai bambu runcing dan hanya dilengkapi dengan semangat m.a.u (baca : mau)? Sedih rasanya kalau mengingat yang lalu-lalu. Pengorbanan bangsa hanya dibalas dengan pemikiran-pemikiran yang dangkal seperti ini.
Benar sekali, bahwa experience is a big teacher. Tapi alangkah baiknya jika hal tersebut di imbangi dengan adanya ilmu pengetahuan yang besar juga. Jikalau diri kita itu seperti padi. Ataupun juga seperti halnya tunas kelapa. Demi mempertahankan hidupnya, tunas kelapa sangat bersabar ketika fisik luarnya banyak dihina dan di cerca oleh khalayak banyak  yang hanya memandangnya dengan menggunakan sebelah mata saja. Tapi lihat, ketika ia dicampakkan di mana saja, ia dapat membuktikan kepada yang lainnya  bahwa ia bisa menghasilkan. Itu yang sekarang ini sangat jarang dan susah sekali untuk dijumpai terhadap se-sosok figur yang mempunyai pemandangan hidup seperti itu. Semua hanya mementingkan keegoisan semata. Seharusnya mereka sadar, rasa keegoisan tidak akan menghasilkan suatu kebanggan melainkan  menghasilkan sesuatu penyesalan. Penyesalan yang teramat sangat perih pastinya.
Menggali dan melejitkan potensi adalah suatu hal yang baik. Tapi ingat, untuk menggali semua itu kita juga harus punya yang namanya  basic and skill. Apalagi kalau itu bukan ilmu dan pastinya juga dibarengi dengan adanya pengalaman. Seseorang yang memilikmi pola fikir dewasa pastilah sudah memiliki arah kemana ia akan melangkahkan kakinya keesokan harinya. Dan ini bisa dikembangkan dengan berprestasinya ia di sekitarnya. Suatu prestasi tidaklah bisa diperoleh dengan gampang seperti halnya meminum seteguk air . Kesuksesan itu butuh proses, seperti halnya negara kita ini bisa menjadi suatu negara yang merdeka, tapi tidak merdeka dengan segala isi-nya, khususnya saperti saat ini, terutama dalam dunai pendidikan. Hal ini dikarenakan  terlalu banyak sekali faktor-faktor ajaran sesat yang hinggap di perasaan masing-masing individu. Sehingga menimbulkan polemik hidup yang menyusahkan.
Kembangkanlah semangat m.a.u pada diri kita. Karena dengan adanya semangat awal yang seperti itu, segala hal yang kita prioritaskan bisa tercapai. Kesuksesan memang merupakan suatu pemberian dari Allah SWT, tetapi itu semua kita peroleh melalui suatu rasa kemauan yang tinggi.
Tags: ,

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.